top of page

Perubahan Besar di Industri Desain Interior F&B: Apa yang Harus Diketahui?

Industri desain interior F&B terus mengalami perubahan pesat seiring dengan berkembangnya regulasi, teknologi, dan preferensi pelanggan. Bagi pemilik restoran dan kafe, memahami tren ini bukan hanya sekadar mengikuti arus, tetapi juga strategi untuk bertahan dan berkembang di pasar yang semakin kompetitif.

Dari standar kebersihan yang lebih ketat hingga konsep ruang fleksibel yang makin diminati, berikut adalah lima perubahan besar yang harus diperhatikan dalam industri desain interior F&B.


  1. Regulasi dan Standar Baru dalam Desain F&B


    Halaman dalam dengan pepohonan dan tanaman, payung merah di atas meja, pola bayangan kotak-kotak di dinding dari langit-langit kaca, suasana hati yang tenang.
    Area terbuka F&B modern dengan desain atrium yang terang menunjukkan standar baru dalam arsitektur restoran, menggabungkan elemen alam seperti tanaman hijau dan pencahayaan alami.

Pemerintah Indonesia semakin memperketat standar kebersihan dan keamanan di industri makanan dan minuman. Hal ini berdampak langsung pada cara restoran dan kafe mendesain ruangannya.

  • Material Anti-Bakteri: Banyak restoran kini beralih ke bahan seperti stainless steel atau permukaan anti-mikroba untuk meja dan dapur guna mengurangi risiko kontaminasi.

  • Sirkulasi Udara yang Lebih Baik: Sistem ventilasi dan penyaringan udara menjadi perhatian utama, terutama setelah pandemi, untuk memastikan kualitas udara tetap sehat bagi pelanggan dan staf.

  • Tata Letak Dapur yang Lebih Efisien: Desain dapur yang lebih ergonomis dan mematuhi standar food safety semakin diminati agar operasional lebih lancar dan higienis.

Perubahan regulasi ini tidak hanya meningkatkan keamanan, tetapi juga membangun kepercayaan pelanggan terhadap tempat makan yang mereka kunjungi.



  1. Perubahan Preferensi Pelanggan: Nyaman & Instagrammable


    Restoran di atap gedung dengan meja-meja yang ditata untuk makan, menghadap pemandangan kota dengan bangunan-bangunan berkubah dan laut. Peralatan gelas mencerminkan suasana yang tenang.
    Restoran atap yang nyaman dan Instagrammable, menampilkan pemandangan kota bersejarah yang memukau, menyesuaikan dengan preferensi pelanggan masa kini.

Generasi muda, khususnya milenial dan Gen Z, memiliki ekspektasi lebih tinggi terhadap desain interior restoran. Mereka tidak hanya mencari tempat yang nyaman untuk makan, tetapi juga tempat yang menarik untuk diabadikan di media sosial.

  • Open Kitchen & Live Cooking: Transparansi dalam proses memasak menarik pelanggan yang ingin melihat langsung bagaimana makanan mereka disiapkan.

  • Area Outdoor & Rooftop Dining: Setelah pandemi, restoran dengan konsep terbuka lebih diminati karena memberikan pengalaman makan yang lebih santai dan menyegarkan.

  • Desain Minimalis dengan Elemen Alami: Penggunaan material alami seperti kayu, batu, dan tanaman hijau menjadi tren utama karena memberikan nuansa hangat dan estetika yang timeless.

Desain yang menarik secara visual dapat meningkatkan daya tarik restoran dan menjadi strategi pemasaran organik melalui media sosial pelanggan.



  1. Adaptasi dengan Teknologi Digital


    Proyeksi cahaya warna-warni pada bangunan bersejarah di malam hari. Fasadnya diterangi dengan pola biru dan kuning. Penonton menyaksikan dari bawah.
    Bangunan bersejarah ini disinari dengan permainan cahaya digital, menunjukkan bagaimana teknologi modern dapat menghidupkan kembali dan memberikan perspektif baru terhadap arsitektur klasik.

Teknologi semakin menjadi bagian dari pengalaman bersantap, bukan hanya dalam operasional tetapi juga dalam desain interior restoran itu sendiri.

  • Digital Menu & Self-Ordering: Banyak restoran kini menggunakan QR code untuk menu digital guna mengurangi kontak fisik serta meningkatkan efisiensi layanan.

  • Layar Interaktif & Projection Mapping: Beberapa tempat makan menghadirkan pengalaman unik dengan proyeksi interaktif di meja makan atau dinding restoran untuk menampilkan menu atau cerita di balik hidangan mereka.

  • Pencahayaan & Musik yang Dapat Disesuaikan: Sistem pintar memungkinkan pemilik restoran mengatur suasana berdasarkan waktu atau jenis acara yang sedang berlangsung.

Integrasi teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memberikan pengalaman baru yang lebih modern bagi pelanggan.



  1. Tren Co-Dining & Fleksibilitas Ruang


    Orang-orang makan dan berbincang di restoran yang ramai dan terang benderang. Meja-meja ditata dengan gelas dan botol. Nuansa sepia menciptakan suasana yang nyaman.
    Ruang restoran yang ramai dengan konsep co-dining, menonjolkan fleksibilitas ruang untuk menciptakan suasana hangat dan sosial di antara para tamu yang menikmati hidangan dan percakapan.

Konsep ruang fleksibel semakin populer di industri F&B, terutama di kota-kota besar dengan keterbatasan lahan.

  • Co-Dining Space: Beberapa restoran mulai mengadopsi konsep berbagi meja, di mana pelanggan dari kelompok berbeda bisa duduk bersama untuk menciptakan suasana yang lebih sosial dan interaktif.

  • Multifungsi & Modular: Restoran kini lebih sering mengadopsi desain interior yang bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan, misalnya area makan yang bisa digunakan sebagai ruang meeting atau event space pada waktu tertentu.

  • Furniture yang Fleksibel: Meja dan kursi dengan desain modular memungkinkan restoran untuk mengubah tata letak dengan cepat, menyesuaikan dengan jumlah pelanggan atau jenis acara yang berlangsung.

Pendekatan fleksibel ini membantu restoran mengoptimalkan penggunaan ruang dan meningkatkan daya tarik bagi berbagai segmen pelanggan.



  1. Keberlanjutan dalam Desain Interior


    Suasana kafe luar ruangan dengan meja dan kursi kayu, bunga merah, pohon, dan peralatan makan dalam kendi di atas kain kotak-kotak, memancarkan suasana nyaman.
    Meja taman dengan desain berkelanjutan, menonjolkan penggunaan material alami dan suasana yang harmonis dengan lingkungan sekitar.

Kesadaran akan lingkungan semakin meningkat, mendorong banyak bisnis F&B untuk beralih ke desain interior yang lebih ramah lingkungan.

  • Penggunaan Material Berkelanjutan: Banyak restoran kini menggunakan kayu daur ulang, bambu, atau batu alam yang ramah lingkungan.

  • Pengurangan Plastik Sekali Pakai: Beberapa tempat makan mulai menggantikan plastik dengan material biodegradable atau reusable untuk peralatan makan dan kemasan take-away.

  • Efisiensi Energi: Sistem pencahayaan LED, sensor otomatis, serta pemanfaatan cahaya alami menjadi langkah utama untuk mengurangi konsumsi energi restoran.

Tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, pendekatan ini juga membantu restoran menarik pelanggan yang lebih sadar akan isu keberlanjutan.



Kesimpulan


Industri desain interior F&B di Indonesia mengalami perubahan besar yang tidak hanya dipengaruhi oleh tren, tetapi juga oleh regulasi dan preferensi pelanggan yang terus berkembang.

Untuk tetap kompetitif, pemilik restoran dan kafe perlu:

  • Memahami dan menerapkan standar keamanan terbaru

  • Menghadirkan desain yang menarik dan fungsional

  • Mengintegrasikan teknologi untuk meningkatkan pengalaman pelanggan

  • Menggunakan konsep ruang fleksibel untuk berbagai kebutuhanĀ 

  • Berkomitmen pada keberlanjutan dalam desain interior

Dengan menyesuaikan diri dengan perubahan ini, restoran tidak hanya akan lebih menarik di mata pelanggan, tetapi juga lebih efisien dan berkelanjutan di masa depan.

Apakah restoran Anda sudah siap menghadapi perubahan ini?Ā 


Ā 
Ā 
Ā 

Comments


  • Instagram
  • TikTok
  • Facebook

© 2023 by PT Kita Desain Bersama.

Let's Talk

Stay Inspired.

Daftar untuk mendapatkan tips dan wawasan desain bulanan.

Terima kasih telah berlangganan!

© 2023-2025 

by PT Kita Desain Bersama.

bottom of page